News Update :

siapa diuntungkan dan dirugikan bila zona waktu disatukan?

Jakarta (pucanglaban.com) - Siapa diuntungkan dan dirugikan bila zona waktu disatukan?. M Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI periode 2004-2009, Selasa (29/5/2012) dengan tegas dan lantang membeberkan selintas, alasan mengapa ia menolak perubahan zona waktu di Indonesia.

"Apa urusannya hendak menaikkan kinerja pasar modal, lalu lebih dari 200 juta penduduk disusahkan?" kata mantan Wakil Presiden tersebut di Jakarta, pekan lalu saat menyoroti rencana pemerintah menyatukan zona waktu di Indonesia sebagai gagasan yang berlebihan dan dengan tujuan yang tak masuk akal.

Kalla menolak perubahan zona waktu, meski kelompok bisnis justru menginginkannya karena menilai dengan penyatuan waktu di Indonesia akan menaikkan kinerja pasar modal. Dengan demikian, waktu di Indonesia akan sama dengan Singapura dan Hongkong.
 
Kalangan binis melihat, waktu Indonesia barat ternyata di belakang Singapura. Maksudnya lebih dahulu Singapura ketimbang Indonesia. Bagi perspektif pelaku usaha, efek yang timbul, seolah-olah menjadi tidak produktif.

Pemangku kebijakan pasar modal dan perbankan bakal kompak mendukung penggabungan zona waktu, karena dengan adanya penyamaan waktu bisa memudahkan dalam bertransaksi tanpa harus menghitung perbedaan waktu. Begitu juga dengan transaksi nilai saham atau valuta asing dan industri penerbangan yang selalu melintas ruang dan waktu.

Tapi, apakah itu mewakili kepentingan bangsa secara keseluruhan? Jawabannya, jelas tidak. Seberapa banyak pelaku usaha dan investor saham dan valas di Indonesia? Terlalu sedikit dibandingkan mayoritas rakyatnya.

"Pasar modal akan sangat maju bukan karena mengubah zona waktu, melainkan karena meningkatnya produktivitas perusahaan, efisiensi berjalan baik, dan adanya kepercayaan. Tak ada urusan dengan perubahan zona waktu itu. Kita ini negara besar, masak harus masuk ke zona waktu Singapura. Singapuralah yang harus masuk ke zona waktu kita. Jangan dibalik-balik," ujar Kalla.

Perlu pengkajian yang sangat mendalam untuk mengubah zona waktu. Perlu dicermati, bahwa landasan perubahan waktu bukan hanya diukur dari sisi keuntungan ekonomi saja, tetapi juga efektivitasnya. Juga harus dihitung terlebih dahulu, benarkan penyatuan zona waktu bisa mendorong perekonomian dan seberapa besar manfaat bagi rakyat?

Jadi, siapa yang untung dan siapa yang buntung jika perubahan zona waktu jadi dilakukan? Sungguh, butuh kehati-hatian, kecermatan dan komitmen bagi kepentingan rakyat banyak. Agar tidak jadi blunder yang menyentak.

Dikutip dari: portal jatim

pucanglaban.com informatif, kompetitif dan kreatif bersama berbagi ilmu dan pengetahuan.
posted by:

baca artikel lainnya:

Share this Article on :

0 komentar :

Post a Comment

kritik dan saran serta komentar yang membangun, sangat kami hargai.

 

© Copyright Pucanglaban News 2010 -2011 | Edit by Tim Pucanglaban News | Published by Pucanglaban News .