pilihkan itu adalah yang terbaik buat ana. Ana, bersedia ustad!” ucapku lirih.
“Alhamdulillah.. baik kalau gitu kita atur besok.” Ustad Fadlan terlihat sangat senang.
“Ustad. Kalau boleh tahu, siapa nama akhwatnya?” tanyaku
“Namanya, Zahra! Insya Allah antum tidak akan kecewa!” ucap ustad Fadlan tegas
sambil tersenyum. Dikamar, aku memikirkan apa yang telah aku ucapkan. Entah aku begitu bimbang
dengan perkataanku. Atau mungkin aku terlalu terburu-buru menjawabnya. Aku
seharusnya meminta waktu untuk memikirkannya. Aku tak tahu harus berbuat apa.
Kebimbangan menggelayuti diriku. Pikiranku melayang, entah apa yang aku pikirkan.
Seakan, bayang-bayang sekilas wajah-wajah wanita yang aku kenal berjalan bergantian.
Nova, wanita cantik itu berjalan sambil tersenyum padaku.
Wajah indonya memukauku.Sungguh kecantikan yang luar biasa dianugerahkan Allah pada gadis kafir itu. Ukhti
Farah, bagaikan seorang bidadari yang tersenyum anggun padaku. Wajahnya tertunduk,
malu. Sesekali matanya melirikku dan saat aku melihat matanya dia langsung
menunduduk. Benar-benar seorang bidadari. Sungguh wanita-wanita dambaan pria.
Tetapi mereka akan lepas dariku. Mereka tidak akan menjadi milikku. Dan aku tidak
boleh lagi memikirkan mereka. Memang benar kata teman-temanku kalau “Ikhwan juga
manusia, punya rasa cinta juga. Jangan samakan dengan Rasulullah.”
penasaran pada kelanjutan kisah ini? download aja disini gratis 100% kok... :D




0 komentar :
Post a Comment
kritik dan saran serta komentar yang membangun, sangat kami hargai.